Translate

PEMBERITAHUAN

BLOG INI SUDAH TIDAK DI PAKAI KEMBALI. JADI YANG INGIN BLOGWALKING NYOO KUNJUNGI BLOG ANE YANG BARU GO :
WWW.CATATAN-SAPI.BLOGSPOT.COM

CHECK THIS OUT.

Rabu, 05 Januari 2011

Story: Beginning Become a Member Osis

   Ini mungkin yang pertama kalinya gua mencalonkan diri sebagai Presiden. jadi mohon bantuanya, coblos nomor 99! (osis yang bener!), semenjak SMP gua nggak pernah berani mencalonkan diri sebagai Osis, walau agak kepingin(nggak sampai ngiler ya!). Tapi di SMK ini gua beruasaha menjadi seorang Osis (bukan sosis!), yang terlihat capek, lelah dan nampak mengerikan. Motivasi menjadi seorang anggota Osis, hadir dikarenakan gua dan teman gua lebih tepatnya teman alumni smp gua (emang pernah smp?) semuanya ikut organisasi-oraganisasi entah apa dan termasuk Osis. Dan di dalam benak gue memang tidak ada salahnya menjadi seorang anggota Osis. Kita hidup berawal dari 0, jadi kalau memang kita masih 0 berarti kita harus hidup agar tidak menajdi 0, termasuk dalam berorganisasi. Organisasi sangat penting, jika kita mampu beroraganisasi, berarti kita sudah mampu membuang sampah? membuang semua rasa ke egoisan, dan dapat menimbulkan keberanian, dan juga mampu berkerja sama.
  

  Pada Tahun 2010 ini di SMK, gua mencalonkan diri menjadi Anggota Osis SEKBID 7, yaitu Jasmani dan Rohani. Tes tertulis,dan  tes wawancara gua ikutin semuanya, dan berhasil menyelesaikannya. Sampai suatu hari ada sebuah diagram teks di mading sekolah gua, yang berisikan anggota Osis terbau (terbaru maksudnya. hehe..). Dan di salah satu nama anggota barunya terdapat nama gua, namun yang gua heran, gua di taruh di SEKBID 2, Berbangsa dan Bernegara, yang bukan pilihan gua. Suatu ketika rapat gua (asik-asik rapat kaya orang penting) sempat bertanya kepada ketua Osis, kenapa jabatan gua tidak sesuai yang gua pilih. jawab ketua osis itu, "mencobalah sesutau hal yang berbeda, mungkin kamu sering atau bisa dalam bidang Jasmanai dan Rohani, tapi tidak ada salahnyakan mencoba suatu hal yang berbeda." begitulah ucapnya, gue terdiam dan mengangguk (sebenernya gua gag tau maksudnya apa rada telmi.).
   Gue yakin gua pasti bisa menjadi yang berbeda. Sampai gua di beri tugas menjadi seorang wartawan sekolah, itu hal yang gua inginkan (tapi gag dilaksanakan). Namun ada suatu hal yang menyulitkan gua, yaitu tidak boleh membawa kamera atau handphone berakamera, entah bagaimana gua menajalankannya. Tiap minggu ada rapat itu yang disebut melelahkan?, tapi hanya sebentar, dari pada di rumah bengong dan melakukan hal yang tidak jelas. Have Fun.

0 Comment:

Posting Komentar