Translate

PEMBERITAHUAN

BLOG INI SUDAH TIDAK DI PAKAI KEMBALI. JADI YANG INGIN BLOGWALKING NYOO KUNJUNGI BLOG ANE YANG BARU GO :
WWW.CATATAN-SAPI.BLOGSPOT.COM

CHECK THIS OUT.

Rabu, 05 Januari 2011

Story: Pemburuan!

  Bagaimana perasaan kalian jika rumah kalian di masuki sesuatu yang tak di undang? Pasti ingin mengusirnya bukan? Sama seperti gua, malam yang cukup deg-degkan. Gua lagi enak bermain komputer sementara adik gue lagi nonton tv. Dan di mulailah pemburuan, terdengar suara gaduh di balik meja komputer gue. Dan gue mengintip. "Fire in the hole! Fire! Fire!" (gag gitu juga seh gaduhnya.) mood gua makin jelek ketika mengintip.
 
Dari dulu memang sesosok ini pengen gua usir dan gua lenyapkan dari dulu (sadis mode on dengan senyum iblis), yang sudah ngebuat gua resah. Pengennya ngasih perangkap memakai keju, tapi keenakan tikusnya. Gua aja nggak makan keju, masa tikusnya makan keju. Akhirnya gag jadi memakai keju, terus berpikiran memasang racun tikus takutnya gua lagi yang minum, kan terkadang gua suka ngelantur dan main makan aja serbuk-serbuk. Tapi semua yang ada di rumah sibuk, dan rencana itu tidak tersampaikan.
  Setelah terjadi keguduhan, gue dan adik gue memutuskan mengambil senjata pamungkas untuk melawannya. Keluarlah senjata tersebut, gua megang senjata pel, dengan gagang putih, sementara adik gua dengan gagang biru. "War is Begin!"
  Kami menunggunya keluar dari markasnnya. Sambil menggoyangkan meja komputer yang di bawahnya terdapat musuh berat (enggak berat banget sih) para pemilik rumah. Terlihat buntutnya, namun dia tidak keluar-keluar. Gua sudah tertawa, melihatnya terperangkap, suatu gua lengah pergi mencari plastik untuk membungkusnya karena dia sudah innalillahi. Tapi dia kabur menuju balik box besar di samping meja komputer. Adik gua udah kelabakan, akhirnya gua mengambil gerakan, yaitu mendorong boxnya, karena tikusnya terhempet antara box dan tembok.  Sekian lama, tidak ada tanda-tanda pergerakan dari tikus itu. Dan kami menarik boxnya dan melihat kondisinya. perlahan gue tarik, dan...
   TIKUSNYA keluar! Gua sama adik gue kelabakan, sementara orang di rumah sedang pada pergi. Adik gua terus memukul tikus itu dengan senjatanya, begitu pula gua. Kami semua melompat-melompat dan berteriak, saking jijiknya terhadap mahluk iseng itu. Sampai akhirnya tikus itu terbaring kaku, tidak berkata apa-apa. Gua sebenarnya turut sedih atas kematiannya, tapi tidak ada jalan lagi (haha... ketawa setan). Gua menyenggolan senjata gua kepada tikus, dan jantungnya sudah tidak berdenyut, nadinya tidak berdetak (kaya tau aja nadinya di mana), gua mengucapkan innalilahi wa inailaihi ro jiun.
  Sungguh kejam memang gua, karena waktu sudah malam, gua tidak sempat menguburnya dan hanya membuangnya di tong sampah depan dengan di selimuti kain platik. Gua pun langsung masuk ke rumah dan suasana meghening.
  "YEAH, AKHIRNYA ITU TIKUS MATI JUGA! YUHU!" ucap gua teriak histeris senang bahagia pokoknya poel dah.

0 Comment:

Posting Komentar