Translate

PEMBERITAHUAN

BLOG INI SUDAH TIDAK DI PAKAI KEMBALI. JADI YANG INGIN BLOGWALKING NYOO KUNJUNGI BLOG ANE YANG BARU GO :
WWW.CATATAN-SAPI.BLOGSPOT.COM

CHECK THIS OUT.

Rabu, 05 Januari 2011

Story: Rp.7000+ppn (gopek)

  Tahu berapa banyak orang membawa uang ketika pergi ke Mall? entah beratus-ratus ribu, atau berjuta-juta. Banyak orang pergi ke Mall untuk berbelanja, makan, dan menampang (yang nggak make modal). Dan disini gua bersama ke dua sahabat gua pergi ke Mall hanya untuk jalan-jalan, alias nampang. dengan bermodal ongkos dan uang secukupnya. Tapi lain hal dengan sahabat gua, dia tidak cukup membawa banyak uang. Dengan uang Rp.7500, kurang lebih dia sudah nekat mengajak gua dan sahabat gua untuk pergi ke gading (mall kelapa gading). Dia dengan berpakain kaos abu-abu, celana jeans hitam panjang, tidak lepas dengan tasnya, dan sepatu basketnya itu. Style itu sudah cukuplah untuk menampang or jalan-jalan. hehe...
  Dengan berangkat yang cukup mewah (mepet kawah, wow?), yaitu menggunakan taksi yang nemu di pinggir jalan. Saking kasihannya sama taksi itu, akhirnya kami menaiki taksi itu (laga! padahal uang pas-pasan). Untung rumah gua menuju Mall tidak terlalu jauh, habis sekitar Rp. 10.000, kurang lebih gua sudah dapat dengan mudah dan tidak berterik-terikkan menuju Mall.

  Kami memutuskan patungan (tidak melukis, atau menggambar), karena kami semua tidak membawa banyak uang. "Bremm..." dengan cepat kami menuju Mall, dan akhirnya sampai ke alam baka (tidaakkk... jangan sekarang!). Entah kami mau melakukan apa di sana, seperti biasa jika ke Mall tidak lepas dengan pergi ke Gramedia, yang HANYA untuk melihat-lihat buku, lumayan baca gratis. Sesudah kami melihat-lihat, kami memutuskan ke Food Court (tau gag apa? gag tau kan? sama...), tempat berkumpulnya makanan-makanan yang cukup menggugah selera dan harga yang cukup lumayan bagi kami yang tidak berpenghasilan. Kami kesana karena temanku yang seperti orang cina dan bertampilan mengenakan baju kaos coklat, celana jeans panjang, dan sendal kapal selamnya, mau makan (bukan sendalnya yang mau makan).
  "Eh, sebelum kita ke Food Court, ke Farmer dulu yo!?" pinta teman gue yang berpakaian kaos abu-abu.
  "Mau beli apa loe? uang aja kaga punya!" ledek teman gue yang cina itu.
  "Beli kacang turbo, lumayan buat makan-makan di Food Court." jawabnya.
  "Malu-maluin aja! yaudah cepet!" sahut cina. dan kami memutuskan pergi ke Farmer, dan membeli dua kacang turbo yang satunya memiliki harga sekitar Rp.3000, kurang lebih. Kami membeli dua dengan hasil uang patungan (melarat sekali).
  Akhirnya setelah berjalan lama, kami sampai di Food Court. Bau makanannya sangat nikmat, tapi hanya teman gue yang cina saja yang membeli makanan, makanan ayam goreng bumbu tepung atau seperti Fried Chicken. Gue dan teman gue hanya menatapnya dan mengiler-iler, tapi mulut gua tidak tinggal diam.Kami sudah memiliki persedian makanan. "Tet Tenenet Tenet... Kacang Turbo pedas dan karamel." keluarlah itu makanan. dengan malunya kami membuka dan memakannya dari dalam tas teman gua yang memakai kaos abu-abu itu, betapa malunya, tertawa sendiri melihat hal yang gue sama teman gue lakuin. Selagi gua makan, banyak teman SMP gua yang bermunculan. Untung aja tidak melihat hal yang gua lakuin.
  Dan setelah bermalu-malu, kami memberanikan diri untuk mengeluarkan itu makanan, dan menaruhnya di tempat makanan yang tadi cina beli (makanannya sudah lenyap di telan perut. hiks...), sampai akhirnya semuanya habis. Dan lagi, gua kedatangan tiga teman gua, dan terpaksa gua menemuinya, dan menungguinya makan. gua kembali mengiler dan perutku berkata.
  "Modal kenapa! Makan woy!" ibaratkan dia bisa ngomong mungkin seperti itulah, sedihnya hidup ini.

5 Comment:

Dhieka Prasetyo mengatakan...

jiaahaha ditulis juga yang ini haha
keren boss blognya hehe JEMPOL

dhieka prasetyo

Hilmy An Nabhany mengatakan...

Haha... Harus ini, pengalaman hidup. haha..
hemm... sepp. ini juga berkat bantuan lu juga.. haha..

Aina mengatakan...

haha...ah, jadi inget waktu masih kuliah dulu... ke mall ga modal duit, yang penting bisa baca gratis di perpus umum alias Gramedia... hehe

Hilmy An Nabhany mengatakan...

hahhaa.. gitulah untungnya ada gramedia. kwkwkw. gratis... walau terkadang yang masih di plastikin harus di buka diam-diam. ahhaa..

Anonim mengatakan...

kreatif ala mr bean...

Posting Komentar